Ade Yahya Prasetyo

Sebab apalagi yang disisakan kematian selain kenangan dan kata - kata.

17 Februari 2016

Memenangkan Hari

Saya sering khawatir tentang hari esok, lusa, dan masa depan saya yang lain. Dari kecil menghayal adalah hal yang paling menyenangkan dalam hidup saya, sebelum tidur membuat ekspektasi itu nikmat namun juga menjadi pedang tajam ketika kenyataan mengatakan berbeda dengan ekspektasi sebelumnya.

Menjadi penulis adalah salah satu khayalan yang sering saya cipatakan di dalam kepala saya, Menurut saya menjadi penulis itu sangat menyenangkan, kita menuangkan banyak hal menggunakan kata - kata, kita bercerita, berbagi pengetahuan dan kita juga hidup dari semua itu.

Keren rasanya jika dapat membuat buku dan buku itu bisa dibaca jutaan orang atau bahkan menjadi abadi karena selalu dibaca dan ilmu di dalamnya selalu berguna pada setiap generasi manusia. Nama penulis dan karyanya menjadi abadi, sebanyak apa pahala yang dia dapat ya ?

Kemenangan.

Hari kita akan menyenangkan jika kita dapat memenangkan sesuatu, contoh kecil adalah lomba.

Saya pernah memenangkan beberapa lomba dan betapa menyenangkannya hal itu, rasanya benar - benar hidup!

Saya juga pernah tidak memenangkan apapun dalam sehari, kerjaan saya hanya tidur, makan, nonton tv, mandi, kemudian tidur lagi tanpa adanya target untuk memenangkan sesuatu, rasanya seperti mati namun belum sempat dicabut nyawa, hidup kerasa hambar !

Beberapa hari ini saya mulai membuat perlombaan pada tiap hari yang saya lewati, perlombaan yang sama dan saya ulang - ulang hingga akhirnya perlombaan itu saya harap akan menjadi rutinitas atau kebutuhan yang harus selalu terpenuhi. Sederhana saja yaitu menulis tiap hari entah tulisan apapun itu tidak penting.

Hal semacam ini sudah pernah saya lakukan sebelumnya tapi tidak pernah bekerja dengan baik, palingan cuma berjalan paling lama 3 hari dan penyebabnya karena saya tidak berlomba untuk penghargaan dari diri saya sendiri melainkan penghargaan dari orang lain.

Saat itu saya menulis di blog dan saya berusaha keras membuat tulisan yang bagus padahal belum ada bakat di bidang tulisan yang mengantarkannya pada berhentinya aktifitas itu karena merasa tidak bisa menulis bagus untuk orang lain.

Sekarang dan hari - hari selanjutnya saya akan terus menulis tanpa peduli tulisan saya jelek atau enggak yang penting saya melakukan itu setiap hari karena memang itulah perlombaan yang harus saya menangkan.

Saya percaya menulis secara konsisten meskipun tulisan saya jelek jauh lebih baik dari pada berusaha menulis tulisan bagus dengan cara yang tidak etis contoh dengan mencontoh tulisan orang lian.

Konsisten adalah ibu dari habbit, dan habbit adalah ibu dari bakat, mari kita lahirkan anak - anak dari ibu - ibu itu :")

Tidak ada komentar:

Posting Komentar